Saturday, December 31, 2011

Yang namanya "skill" itu harus latihan

Itulah kata-kata yang sering diulang oleh preceptor saya, dr Yana Akhmad, sp PD-KP.

SKILLS=LATIHAN=SKILLS ++++

Tiada jalan pintas. Tidak ada juga alasan. Yang ada cuma mahu atau tidak mahu.

Dan untuk hidup, pelbagai skills yang harus ditajamkan supaya hidup lebih dinamik, lebih punya erti.

2012: tahun mengasah dan mempertajamkan skill yang sedia ada dan menambah skill-skill baru.
lagi 10 bulan (kira-kira) di negeri orang. Semoga dapat dimanfaati sebaik-baiknya:)


Thursday, December 29, 2011

Static Vs dynamic

Saat melihat nota yang saya tulis di facebook saat menjelang 2011 kelmarin, dan merefleksikannya ke kehidupan yang saya jalani sepanjang tahun 2011 ini, dapat saya simpulkan

1.KEHIDUPAN SAYA SANGAT STATIK
2.KEHIDUPAN ORANG LAIN SANGAT DINAMIK.

Huhu. Bukan satu percapaian yang baik, apatah lagi membanggakan.
Sebenarnya, saya melangkah ke tahun 2011 ini dengan kata "2011:how I wonder what you are". Haha. Dah habis wonder dah sekarang^_~. Mungkin boleh kata tahun ini, saya sangat sibuk dengan diri sendiri.selfish? (mungkin T_T). Boleh juga kata, selain sangat sibuk dengan diri, banyak berfikir, saya juga mencari jati diri yang hilang . Boleh juga kata saya mengambil cuti yang panjang (a very long vacation). Pernahkah anda mendengar filosofi tentang long vacation ini?

LONG VACATION

"When you feel dissatisfied about career or emotions (love),

and all other things would appear not to be going smoothly,

It feels like you lack an opportunity to make changes

And you have made efforts to try to create opportunities,

But have so far been unsuccessful; please do not complain

For this is what God gives to you : a Long Vacation

During this Vacation, you should relax both body and soul

Enjoy the life that God has given to us

And care for people around us

During this period, thou shalt not be bothered to fight for whatever

All will be arranged by God

After the expiry of the long holiday, opportunity will present itself

Life’s may changes"


But, its over now.

I want to fly fly fly, and reach the sky up high..

HAHA.

NO NO.

I know what i want now.:))

I really do



2012

SEMOGA JAUH LEBIH BAIK (NOTA: TERBAIK) DARI TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA.

SEMOGA MENGALIR DALAM REDHA ALLAH DAN CITA-CITA MENGIKUT SUNNAH RASULULLAH Saw.

HARUS BISA!!! TIDAK DA YANG TIDAK BISA!!!;)

INGAT:


Ar rahah lir rajuli ghaflah – Istirehat bagi seorang pemuda adalah kelalaian

Laa rahata lil mu’min illa fil jannah – Tiada rehat bagi org mukmin kecuali disyurga


Tuesday, December 20, 2011

Istikarah

Sungguh, walaupun dengar macam mudah, tapi sangat susah nak buat. Rasulullah s.a.w, dalam sekecil-sekecil perkara sampai sebesar -besar perkara, tak pernah lupa Istikarah. Tapi kalau cuma tau tapi tak buat tak ada guna juga kan?

Yuk Istikharah, Biar pilihan atau urusan kita dipilih dan di pandu Allah. Tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolonganMu Ya Allah:)


Monday, December 19, 2011

Jaga jaga

Dalam kehidupan ini, (cece), banyak benda kita perlu jaga dan pelihara. Terutama kata-kata. Kadang-kadang bila dah berlalu baru sedar "aku tak patut cakap macam tu" "patutnya aku fikir dulu sebelum cakap" "kenapala boleh terlepas cakap" . Sebab kata-kata jika dibiar kan laju mengalir, menjadi tidak bermakna, tiada harga. Pernah kata-kata saya, di biarkan mengalir seenaknya hingga menikam jiwa-jiwa :( . Dan atas sebab ini, saya kadang-kadang malas untuk berkata-kata. Bukan tidak ada apa untuk dikata, cuma khawatir bila ia mengalir, saya tidak sempat mengawalnya, dan ia menjadi sia-sia. Itulah penangan kata-kata.

Teguran buat diri:
LEBIH BAIK DIAM DARIPADA BERCAKAP YANG TIADA APA-APA :(

p/s: kadang-kadang, banyak perkara kita tidak perasan kita buat sampai orang lain bagitahu kita. Contohnya, pagi tadi, sahabat saya F, kata, "tula k _ _ jarang borak-borak dengan kami, jadi tak tau cerita" huhu, baru saya perasan, Betul jugak T_T..HUUUUU... jadi malu:(

Saturday, December 17, 2011

Sesuatu yang hilang..

Pagi ini saya bangun dengan suatu agenda utama di dalam kepala. Saya mesti dapatkan kasus untuk kaunseling Isnin ini, pergi homevisit dan tulis status sebelum jam 12. Semangat!!!! You can do it!!!

Maka saya secepat mungkin cuba membereskan kamar, mandi, mempersiapkan alat dan LETS GO!!!:). Waktu saya keluar bilik, sahabat saya F, kata dia lambat sikit sebab dia naik angkot. Saya pun pergi dulu. Sampai di Puskesmas, saya terus ke ruangan MTBS (Manegemen Terpadu Balita Sakit: Balita; bawah lima tahun). Belum ada teman-teman saya disitu. Saya lihat status pasien (pesakit) sudah ada di atas meja. Saya melihat ke depan, Dr T sudah ada, tapi apotek (farmasi) masih belum buka. Saya memanggil pasien pertama.

Pasien pertama datang dengan panas badan dan batuk selama 5 hari. Anaknya agak rewel (eh tak tau nk terangkan rewel macammana, tapi asyik nangis), saya pegang badannya, panas. Anaknya menangis tidak mahu buka mulut. Saya tanya ibunya, ada sesak ngak ibu? kejang-kejang? dll sebagai tanda bahaya untuk anak-anak. Tidak ada. Saya meneruskan beberapa pertanyaan dan pemeriksaan. Selepas sedikit kaunseling dan edukasi, saya memberi resep obat ." Semoga cepat sembuh ya" kata saya.
Pasien kedua ,ketiga dan keempat juga datang dengan keluhan utama batuk. Tapi masing-masing tidak ada tanda bahaya. Alhamdulillah. Sekarang musim hujan, batuk dan demam memang menjadi paket musim ini.

Pasien kelima , anak D,berusia 11 bulan dengan keluhan diare (diarrhea) dan muntah selama 4 hari. Saya lihat anak ini nampak lemah, mata cekung, dan asyik menangis. Air mata masih ada,mulat dan lidah masih basah. Bukan dehidrasi berat fikir saya. Saya periksa turgor kulitnya masih baik, tiada perianal rash. Tiada faktor risiko lain, mungkin virus bisik saya. Kerana saya jarang mendapat kasus diare sepanjang stase disini.YES!! DAH ADA SATU;). Saya bertanya ibu W jika saya bisa berkunjung ke rumahnya. Ibu W bersetuju, dan saya mencatat alamat dan nomber telefon.Selepas edukasi dan memberi resep, ibu W bertanya. "Dokter mau ke rumah nanti ya? " Ya" balas saya:). Pasien seterusnya di panggil dan proses diagnosa dan pengobatan berlansung.

Teman saya sudah mulai datang. Saya meminta izin untuk kunjungan rumah (home visit). Lantas menanggal jas putih, mengambil beberapa barang, saya bergegas ke jalan. NEXT! fikir saya. Saya sms ibu W. "Ibu,punten (maaf), saya Doktor muda yang lagi merawat anak ibu di puskesmas tadi. Kalau saya kunjungan rumahnya sekarang bisa ?" . Sms tidak berjawab. Saya sudah di beca. Jalan jelah ya. Nanti kot dia balas. fikir saya.

Telefon tiba-tiba berdering. " Dokter udah berangkat dari puskesmas?" Tanya bapak J, suami ibu W." Ya, saya udah berangkat. Hampir sampai" kata saya. "tunggu di depan apotek A ya, nanti saya ke sana" "ok"

Sampainya saya disana, bapak J sudah menunggu. "Yuk dok!". Saya mengikut bapak J ke rumahnya. Di dalam perjalanan, saya berbual-bual kosong dengan bapak J. Katanya anaknya,D pertama kali sakit begini sejak pindah. Mereka baru 2 bulan pindak ke kontrakan( sewa) sekarang. Saya mangangguk. Sampai di kawasan rumahnya, mata saya terasa berkaca-kaca. Ya,sebenarnya ada rumah yang pernah saya pergi lebih menyedihkan dari ini. Tapi rasa itu tetap singgah di hati. Rasa sayu.

Bapak J menjemput saya masuk. Ruangannya kira-kira sebesar 3 x 2 m , tanpa tingkap, dapur di depan pintu, bersebelahan kamar kecil." Kami disini berlima dok". Saya mengangguk." Masih mencret anaknya bu? tanya saya saat bersalaman ibu W. Tadi ada sekali dok, saat pulang dari Puskesmas, Muntah juga tetapi sudah tidak cair muntahnya" Saya bertanya-tanya beberapa perkara, ada anak kedua mereka juga ketika itu. Lucu bangat (comellll) . Baru saya tahu anak kedua mereka baru PULPAk (pulang paksa) dari hospital tempat saya praktikel setelah 2 bulan dirawat disana. Dirawat kerana luka bakar (post necrotomy) dan di operasi 4 kali selama dirumah sakit. Masih ada yang perlu dioperasi kata bapak J. "Kapan (Bila) rencananya pak ? tanya saya. " Bila udah ada wangnya" bisik bapak J. Saya terkedu.

Saya meneruskan kunjungan rumah dengan beberapa pertanyaan tentang penyakit anaknya sekarang. Ternyata D, juga saat ini dalam pengobatan TB (Tuberkulosis) yang perlu dirawat dengan antibiotik selama 6 bulan. Baru di minggu pertama. Saya mencari-cari beberapa faktor risiko yang memungkinkan. Bertanya-tanya tentang keadaan keluarga,rumah dan kesehatan keluarga dan seterusnya edukasi tentang pegobatan dan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi. Setelah itu, saya meminta izin pulang dan meminta Ibu J datang lagi ke puskesmas hari isnin untuk kontrol.

Bapak J menghantar saya ke jalan utama, dalam perjalanan, saya bertanya beberapa perkara kepada bapak J. "29 Juta dok, buat rawatan dan operasi untuk dua bulan. Untung ada ASKES, bisa juga kurangi biaya 10 juta" Saya terkedu lagi.

Sampai di jalan besar, saya meminta izin pulang ke puskesmas. jam sudah pukul 11.30. 30 menit lagi. Cepat-cepat saya cuba siapkan status. Kerja saya selesai tetapi hati dan fikiran saya masih disana. Saya malu!!!!!:((((((((.


Sesuatu yang hilang

Saat di dalam angkut mau berangkat pulang ke puskesmas. Saya bergenang air mata . MALU, dan saya merasa kecewa dengan diri sendiri. Kecewa kerana sesuatu, sedar atau tidak mulai hilang dari diri.

Saya bangun pagi ini dengan niat mencari kasus: TIDAK BENAR
Saya gembira kerana mendapat kasus untuk ujian: TIDAK BENAR
Saya semangat untuk homevisit kerana nak cepat-cepat tulis status: TIDAK BENAR

TIDAK BENAR ATAU SALAH. Itulah yang saya rasakan sepanjang perjalanan pulang. Saya ni nak jadi dokter, bukan nak buat kerja rumah. Macammana saya boleh jadi manusia sebegitu? Sedih. Sepatutnya saya datang dengan niat merawat pasien, memberikan servis yang terbaik untuk pasien. Saya homevisit sebab nak tahu keadaan sebenar pasien, kenal mereka lebih dekat. Berat mata memandang, berat lagi bahu yang memikul. Saya berdoa, semoga Allah mudahkan urusan mereka. Sembuhkan penyakit yang menimpa mereka. Macam keluarga bapak J ni, macam jatuh di timpa tangga. Tapi saya tahu mereka kuat, mungkin lebih kuat dari saya. Sebab tu Allah uji mereka lebih, sebab Allah tahu mereka dapat menghadapinya. Mereka bersahaja dalam ujian yang menimpa mereka. Alhamdulillah, homevisit kali ini benar-benar menyedarkan saya tentang banyak perkara. Banyak perkara yang mulai hilang dari diri, banyak perkara yang perlu saya baiki dan banyak perkara yang saya insafi. Saya yang memilih profesi ini. Saya harus memberi sepenuh hati untuk ini. HARUS!!. Saya mahu berubah, sesuatu, kamu jangan hilang dari diri. PLEASE!!!

Empati

Semalam saya ada membaca status seorang junior. Katanya hidup di Indonesia ini lama-lama menghakis rasa empati dari diri. Sedar atau tak saya rasa kata-katanya ada benarnya. Dan saya rasa itu bukanlah benda yang patut dianggap biasa tapi HARUS menjadi masalah. Mungkin benar, kita tidak boleh simpati. tetapi empati seharusnya dipupuk dan jangan dibiarkan hilang dari diri. Mungkin kalau sesuatu itu tidak berlaku pada keluarga kita, kawan-kawan dekat kita, kita jadi kurang peduli. Ketidakpedulian dan ketidakinginan untuk peduli ini kadang-kadang menjengkelkan. Takkan nak tunggu sampai sesuatu itu benar-benar terjadi, dan waktu itu masing-masing tidak peduli. Baru kita nak rasa.
Nauzubillah.

People says, BETTER LATE THAN NEVER. Jadi, set balik NIAT, dan laksanakan dengan perbuatan. Dan yang paling penting. SEKARANG!!! JANGAN BERTANGGUH.

p/s: Family Medicine, I love U:)

Thursday, December 15, 2011

Lucky? Alhamdulillah:)


Sejak kemarin sahabat saya F, asyik kata saya " lucky" (Nasib baik di sini: tak kantoi kalau terlambat datang). Katanya dah lama dia perasan saya selalu bernasib baik (mungkin dia lupa saya pernah dihukum kerana lambat;)). Tiap kali dia bagitahu saya, saya jadi tidak tahu nak respond macammana. "Alhamdulillah ;)",respon saya. Mungkin sebab saya pun tak rasa itu sebagai nasib yang baik. Atau sebetulnya itu memang bukan nasib baik.

Mungkin itu berkat doa yang diajar Rasulullah saw untuk dibaca setiap pagi dan petang apabila keluar rumah



Bismillah hillazi La Yadhuru ma'as mihi syaiun fil ardhi wala fis sama'aie Wahuwas sami'ul 'alimm

Ertinya : Dengan nama Allah,tidak dapat sesuatu pun yang memberi mudharat di bumi dan tidak juga di langit kepadaku dengan berkat namanya, dan Allah amat mendengar lagi amat mengetahui.

Meaning: In the name of Allah, by whose name nothing is harmed! Neither on earth nor in the heavens and He is the all-Seeing, the all-Knowing.


Doa ini diriwayat daripada Uthman bin Affan RA :mana-mana hamba Allah yang membacanya tiap-tiap pagi dan tiap-tiap petang hari sebanyak tiga kali maka tidak akan dibahaya akan dia oleh sesuatu apa juapun. HR Abu Daud dan Tirmizi.

Walaubagaimana pun, jangan datang lambat Ok. Dan jangan jadikan datang lambat sebagai tabiat. Saya pun sebenarnya tak suka terlambat, ingat best ke? huhu. Tapi kadang-kadang memang tak dapat dielakkan,(atau mungkin dapat elak jika siap awal sikit dari 'on time'), tapi ada masa memang tak terelakkan (mungkin juga boleh kata asyik tak ambil pengajaran:( HARUS BERUBAH!!!!). Jadi, saat-saat macam ni, kita jangan pasrah ja, pasrah ja lambat, nanti kena marah. Cuba pelbagai cara untuk bertindak secepat mungkin dan setenang mungkin. Jangan gelabah. Jangan rasa selesa datang lambat, harus rasa bersalah. Tapi masa yang sama jangan lupa berdoa, saat-saat macamni nak mintak tolong siapa lagi kecuali Allah. Bukan ambik kesempatan atau apa, tapi dalam keadaan apa pun jangan lupa berdoa. Miracle do happen (dengan izin Allah), you have to pray:)).

Till then
"Kalau takut dilambung ombak jangan berumah di tepi pantai"


p/s: tak ada kaitan tapi suka gambar ni;)
can u see the color tones? subhanallah

Family Medicine




Family Medicine @ Kedokteran Keluarga

Hampir 4 minggu di Stase Family Medicine ini mengajar pelbagai erti dan nilai dalam kehidupan. Peluang dan kepercayaan yang diberikan oleh Kepala (ketua) Puskesmas untuk kami mempertajamkan skills dan Ilmu dalam merawat pesakit sangat saya syukuri. Siapalah dokter tanpa Pesakit. Siapalah pelajar perubatan tanpa guru utama mereka yaitu pesakit.

Mungkin disini, saya lebih mengenal, mendalami dan membina jati diri sebagai seorang dokter. Dan saya juga akhirnya merasa "passion" yang saya selalu ingin rasakan selama ini. Betapa kata-kata dokter itu sangat dipercayai pasien(pesakit). Betapa gembiranya pesakit bila dokter berkunjung ke rumah. Betapa dengan hanya beberapa minit masa yang kita luangkan dapat meringankan beban-beban di yang dipikul orang lain. Betapa senyum diakhir kaunseling membekas dihati. "Baiklah, saya cuba turuti saran dokter" . Subhanallah, Maha Suci Allah. Disini juga saya belajar betapa ilmu yang ada itu perlu diamalkan,dikongsi, dan disebarkan. Juga saya diajar untuk belajar dengan benar kerana sedikit kesalahan yang dilakukan bisa berakibat fatal. Saya juga diajar supaya bertanggung jawab,terhadap diri dan orang lain, lebih teliti dalam membuat keputusan. Saya diajar supaya tahu apa yang saya tidak tahu dan jangan segan mencari tahu. Subhanallah, pengalaman yang sangat berharga:)




Tak pernah terfikir menjadi dokter umum boleh sebegini menarik.

Mungkinkah menjadi dokter biasa menjadi pilihan saya kelak? huhu maybe, why not?


Akhirnya....

"Wajarkah IMAN kita naik dan turun?" tanya ustaz Darlis Fajar ketika memulai tausiyah tidak lama dulu.

Tanpa berfikir panjang, saya dan sebahagian besar hadirin menjawab:"wajar!!!"

Ha!!!! dari situlah ustaz Darlis Fajar kemudian menyimpulkan. " Gimana nih, masa IMAN itu wajar naik dan turun?. Kalau wajar maksudnya kalian rela iman kalian naik dan kemudian turun? " masing-masing kami saling melihat sesama sendiri. Benar juga ya. Mungkin kebanyakkan kami sebenarnya terkeliru pertanyaan tersebut dengan salah satu hadith baginda Rasulullah s.a.w

”Iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban)

"Yang benarnya, iman itu kadang-kadang naik, kadang-kadang turun, itu benar, tetapi jika kita mewajarkan Iman kita naik dan kemudian turun lagi, disitulah yang tidak benarnya."

Huu, sebenarnya dah lama tausiyah yang sangat motivasional ini berlangsung tetapi kata-kata itu masih melekat di kepala saya. Saya tercari-cari nota kecil yang saya tulis sepanjang majlis, dimana ya? Kerana di saat-saat Iman turun, tidak ada lagi yang bisa mangubatinya melainkan ilmu.

Keluar dari "Comfort Zone"

Itu diantara kiat-kiat atau cara-cara untuk mengelakkan IMAN dari turun. Semua orang inginkan keselesaan didalam hidup, tanpa menyedari keselesaan itu akhirnya akan menguburkan diri sendiri. Keluarlah dari zon yang selesa. Cabar diri lakukan perkara-perkara yang di luar kebiasaan. Tidak ada perkara yang tidak boleh kita lakukan (dengan izin Allah,mengikut sunnah dan tidak melanggar batas-batas syariah). Yang ada hanyalah kita mahu atau tidak! Kita berani atau tidak!

Akhirnya...
Hehe. Mungkin kedua-dua perenggan diatas tidak berkaitan secara langsung tetapi , begitulah...
Akhirnya, setelah beberapa kali tulis dan simpan, open dan private, tulis dan padam, dan tulis lagi,dan private lagi, dan tulis lagi, maka beginilah akhirnya. Menulis jelas bukan kemahiran terbaik saya tetapi suatu yang saya kagumi dan saya sukai. Dan saya mempunyai pelbagai sebab untuk tidak menulis dan itu sebanding dengan pelbagai sebab yang mengharuskan saya untuk menulis. Akhirnya (lagi) saya memilih untuk keluar dari comfort zone ini. Semoga dapat Istiqamah dan semoga usaha ini Allah pelihara dan rahmati dan semoga ia sejajar dengan harapan saya untuk tidak mewajarkan IMAN turun dan turun lagi.

Ya Allah, Mudahkanlah, jangan Kau susahkan..
LAILAHAILLALLAH;)

2023-My new year start now

011222 Day 1 of life Bismillahirrohmanirrohim Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani Pada-Mu aku berserah dan bergantung ...